Pagi Ini Rupiah Kembali
Melemah
Rabu, 11 September 2013, 10:08 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah, Rabu (11/9) pagi, bergerak
menguat menjadi Rp 11.250 per dolar AS menyusul berkurangnya kekhawatiran pasar
terhadap konflik di Suriah. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di
Jakarta, Rabu pagi, menguat nilainya sebesar 111 poin menjadi Rp 11.250
dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.361 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta mengatakan nilai
tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar AS menyusul adanya langkah
pembicaraan diplomatik terkait dengan konflik di Suriah oleh beberapa negara
sehingga kondisi itu mengurangi kekhawatiran pasar akan terjadinya perang.
"Sentimen regional tampaknya cukup berimbas pada laju nilai tukar rupiah
meski masih dibayangi koreksi. Namun, setidaknya sudah ada perbaikan,"
kata dia.
Di sisi lain, lanjut dia, meredanya konflik tersebut mengurangi permintaan
mata uang save haven seperti dolar AS sehingga menguatkan mata uang lainnya,
termasuk rupiah. Selain itu, Reza mengemukakan bahwa penguatan nilai tukar
rupiah juga terimbas dari apresiasi dolar Australia dan yuan Cina setelah
data-data ekonomi Cina yang masih direspons positif oleh pelaku pasar keuangan.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra
berpendapat bahwa dolar AS kembali melemah terhadap mayoritas mata uang dunia
di tengah berlanjutnya perdebatan Federal Reserve mengenai penerapan tapering
program stimulusnya, menyusul data pekerjaan AS yang dinilai tidak sesuai
dengan ekspektasi.
Ia mengatakan bahwa data ekspor Cina yang tumbuh melampaui ekspektasi
menambah optimisme pelaku pasar keuangan terhadap ekonomi di kawasan Asia akan
kembali pulih dan berdampak pada penguatan nilai tukar. "Munculnya harapan
akan stabilnya kondisi perekonomian Cina dan berkurangnya kecemasan atas
serangan militer AS ke Suriah telah memberikan sentimen positif," katanya.
PENYELESAIAN:
Harus memperbanyak investor asing
Mengurangi korupsi agar investor asing mau
datang
Harus memperketat hukum agar investor
asing mau datang
Faktor internal yang menyebabkan penurunan nilai tukar rupiah adalah akibat
inflasi. Inflasi, menurut peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan
Masyarakat (LPEM) FE ini, menyebabkan investor
punya keengganan untuk menanamkan modal. Jumlah investor saham maupun obligasi
berkurang. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap investor yang melakukan aksi
jual dan membawanya ke negara lain.Defisit neraca perdagangan yang meningkat di triwulan kedua 2013 ini juga menjadi penyebab menurunnya nilai tukar rupiah. Selain itu, menurunnya ekspor dan semakin meningkatnya impor menyebabkan aksi jual saham terus terjadi.
Penyebab lainnya adalah kebijakan pemerintah yang terus mengundur penetapan kenaikan BBM sampai bulan Juni. Hal tersebut mengakibatkan tekanan terhadap inflasi semakin besar karena bersamaan dengan liburan sekolah dan Hari Raya Lebaran. Besarnya tekanan terhadap inflasi menyebabkan insentif melakukan investasi di finansial market berkurang.
Kasus LP Cebongan Penyerangan
Negara
Minggu,
14 April 2013 | 20:02 WIB
YOGYA (KRjogja.com) - Dekan Fakultas Hukum Universitas
Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY) Prof Dr Y Sari Murti Widiyastuti SH MHum menilai
penyerangan terhadap LP Cebongan Sleman yang menewaskan 4 tahanan titipan Polda
DIY merupakan penyerangan terhadap institusi negara. Pasalnya penyerangan
dilakukan di sebuah LP yang merupakan salah satu simbol institusi negara.
“Bila dilihat dari perspektif HAM negara punya hak
pengamanan. Ketika dititipkan ada kewajiban negara untuk menjaga keamanan.
Sehingga negara juga harus bertanggung jawab dengan adanya kejadian ini,”
ungkap Prof Sari Murti Widyastuti usai dialog interaktif dengan tema ‘Ada Apa
dengan LP Cebongan?’ yang digelar Jogjakarta Lawyers Club (JLC) bekerja sama
dengan DPD Ikadin-KAI DIY di Hotel Grand Aston Yogyakarta, Minggu (14/04/2013).
Ia menilai apakah kejadian ini ada pelanggaran HAM ia
sendiri tak mau menyimpulkan. Untuk itu pihaknya berharap kejadian itu tak
boleh terulang lagi. Indonesia yang dipandang sebagai negara multi kultural
memiliki Yogyakarta sebagai Indonesia mini.
Sehingga ada dampak negatif bila keamanan terganggu.
Bahkan dalam perspektif lain ia menilai
ada suatu perang dagang dibidang aktivitas pariwisata dan aktivitas
ekonomi. Sehingga kejadian itu jelas akan berdampak pada kegiatan ekonomi
masyarakat salah satunya menurunnya kunjungan wisatawan yang berdampak pada
para pedagang.
Kepala LP Cebongan, B Sukamto Harto BcIP menyatakan,
pascapenyerangan LP Cebongan dan penangkapan 11 pelaku penembakan masih
menyisakan banyak masalah. “Kami fasilitasi saksi dengan perlindungan LPSK.
Lindungi 42 dengan status tahanan yang sidang atau bebas. Sehingga kami
berharap LPSK memberikan perindungan,” tambah Sukamto.
Di sisi lain, Rio Rama Baskara SH selaku tim penasihat
hukum 4 korban penembakan merasa ada pelanggaran HAM terhadap terhadap 4 korban
maupun profesi advokat. Karena setelah menerima suart kuasa dari para tersangka
pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru santoso atau 4 korban penembakan ia tak
diperbolehkan mendampingi sampai kejadian pembantaian di LP Cebongan terjadi.
“Ini seakan ada
pembiaran dari aparat keamanan. Kami telah tanda tangan kuasa tak boleh
mendampingi dari penyidik Polres Sleman. Ada ada ini sebenarnya dari Polres
Sleman dipindah ke Polda DIY dan
dititipkan ke LP Cebongan,” lanjut Rio menegaskan.
Sementara advokat senior yang juga Ketua DPD
Ikadin-KAI DIY, Aprilia Supaliyanto MS SH menyatakan, ada tindakan tak etis
penyidik kepolisian yang tidak welcome dengan kehadiran lawyer. Untuk itu bila
ada anggotanya dihambat dalam menjalankan tugas, pihak organisasi siap
memfasilitasi.
Melihat kasus LP Cebongan, Aprilia mengajak semua
pihak untuk menganalisis dan mengkaji
apakah polisi tahu dengan keadaan adanya upaya penyerangan sebelum menitipkan
tahanan. Karena penitipan tahanan dan penembakan terjadi tak ada 20 jam ada
musibah penembakan. Ia menilai ada keteledoran petugas dengan tak menyediakan
pengamanan yang memadahi karena itu tahanan kepolisian.
“Yang menjadi pertanyaan pihak LP Cebongan minta
dibackup pengamanan tetapi tak direspon, ada apa ini sebenarnya. Meskipun
penitipan tahanan telah sesuai prosedur hukum tetapi ini ada kesan main hakim
sendiri terhadap pelaku kejahatan. Kalau penyerangan ini dianggap pelanggaran
HAM apakah pembunuhan terhadap Heru santoso bukan melanggar HAM, hal ini tak
terkesan tak dipandang secara utuh,” tegas Aprilia Supaliyanto. (Usa)
PENYELESAIAN:
Seharusnya kita sebagai warga Indonesia
harus membantu pengaman Negara bukan membunuhnya hingga ada yang merasa kalau
anggota kelompoknya di ganggu pasti akan dibalas sehingga terjadilah seperti
kasus LP cebongan
Ekonomi Pulih, RI Minta China Stop Impor Produk Tak Penting
11/09/2013 20:13
Liputan6.com,
Jakarta : Tanda-tanda pemulihan ekonomi China mulai terlihat. Produksi
perindustrian negara ini naik hingga 10,4% atau meningkat dibanding Juli yang
mencapai 9,7%. Bahkan produksi pabrik-pabrik di China pada bulan ke delapan ini
mengalami laju tercepat tahun ini.
Menteri
Perindustrian MS Hidayat mengatakan, peningkatan ekonomi China belum berdampak
terhadap kegiatan ekspor maupun impor Indonesia.
"Tahun
ini kan pertumbuhan ekonominya 7,5% dan dampaknya tidak ada, karena kami minta
supaya impor (barang) China yang tidak penting tidak usah masuk. Dijaga supaya
tidak terjadi penyelundupan di pelabuhan," terang dia di kantornya,
Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Sementara
itu, menurut Menteri Keuangan Chatib Basri menilai perekonomian China yang
mulai kembali menggeliat diharapkan akan mengangkat harga komoditas.
"Harga
komoditas mulai naik, jadi saya kira pertumbuhan ekspor non migas sampai akhir
tahun ini bisa positif apalagi kalau China bertumbuh," paparnya.
Namun
Chatib pesimis terhadap kondisi tersebut, pasalnya dalam forum G20, pertumbuhan
ekonomi di China telah direvisi ke bawah dari 7,7% menjadi 7,5%.
Seperti
diketahui, Biro Statistik Nasional China melansir data investasi di
pabri-pabrik dan aset tetap lain di China merangkak naik 20,3% dalam delapan
bulan 2013 dibanding 20,1% periode Januari-Juli ini.
RMAlif
thanks to :Liputan6.com
Kr Jogja
Republika
Yahoo answer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar